Newest Post
Accuan
dan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013
A.
PENDAHULUAN
Nama
pengarang : Dr Kusaeri , M.Pd
Penerbit
: Ar – Ruzz Media
Tebal
Buku : 14,8 × 21 cm
Banyak
Halaman : 220 Hlm
Tahun
Terbit : 2014
Cetakan
: Pertama
B.
SINOPSIS
Buku Accuan dan Teknik
Penilaian Proses dan Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013 ini adalah suatu buku
yang sangat penting untuk acuan para guru khususnya ddean umumnya dapat
digunakan dalam perkuliahan evaluasi pembelajaran matematika. Dalam buku ini
memuat materi tentang berbagai bentuk evaluasi yang dilakuakan dalam kurikulum
2013. Adapun BAB dalam buku ini adalah
BAB 1: PENGANTAR PENILAIAN PENDIDIKAN
BAB 2 : MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
BAB 3 : VALIDITAS dan REABILITAS
BAB 4 : TEKNIK PENILAIAN TES TERTULIS
BENTUK PILIHAN
BAB 5 : TEKNIK PENILAIAN TES TERTULIS
BENTUK URAIAN
BAB 6 : ANALISIS BUTIR SOAL UNTUK TES
TULIS
BAB 7 : TEKNIK PENILAIAN PORTOFOLIO
BAB 8 : TEKNIK PENILAIAN KINERJA
BAB 9 : TEKNIK PENILAIAN PROYEK
BAB 10 : TEKNIK PENILAIAN DIRI
BAB 11 : TEKNIK PENILAIAN JURNAL
BAB 12 : TEKNIK PENILAIAN TES LISAN dan
PENUGASAN
Semua
bab dalam buku ini merupakan pedoman yang ada untuk evalusai kurikulum 2013.
Sehingga buku ini sangat cock untuk pegangan para guru yang masih bingung
dengan kurikulum 2013. Dalam buku ini menjelaskan selain kuikulum, proses
pembelajaran dan penilaian juga merupakan komponen penyting dalam suatu sistem
pembelajaran. Komponen tersebut saling satu dangan yang lainnya. Oleh jarena
itu petubahan pada satu komponen berdampak pada komponen lain. Dan dalam proses
pembelajaran , penilaian dilakukan oleh guru untuk memberikan pembagi informasi
secara kontinu menyuluruh ihwal proses dan hasil belajar yang telah dicapai
oleh siswa secara autentik meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan , sikap dan
nilai-nilai.
C.
KEKURANGAN
dan KELEBIHAN BUKU
1.
Kelebihan
Dalam buku ini terdapt sampul yang
menarik karan perpaduan warna yang bagus dan ditambah dengan tulisan yang
timbul sehinggan menambah kesan keindahan dalam sampul buku ini. Fond yang dipakai dalam materi buku ini
tidak membuat bosan pembaca sebab Fond-nya
berbeda satu dengan yang lain, maksutnya adalah ada penekana pada hal-hal
tetentu yang sekiranya penting, maka penulis akan membuat beda Fond-nya. Gambar yang tedapat pada
sampul BAB sangat menarik karena dengan adanya gambar-gambar tersebut membuat
pembaca lebih tertarik. Penjelesan materi disertai dengan contohnya sehingga
membuat pembaca lebih pahan dan tidak hanya menduga-duga saja. Meteri yang
terkandung dalam buku ini sangat mudah dipahami dengan baha yang lugas serta
tidak menimbulkan Bahasa yang ambigu. Hal ini didukung pula dengan gaya tulisan
yang rapid an tidak ada kesalahan ketik. Meteri yang disampaikaon sangant lengkap
sesuai dengan standar kurikulum 2013. Terdapat soal-soal atau evaluasi yang dapat
mendukung materi dalam BAB yang sudah dijelskan dalam buku ini.
2.
Kekurangan
Buku
ini memeiki kekurangan tidak banya salah satunya adalah gambar sampil yang
dipakai dalam BAB hanya hitam putih sehinggga tampak kurang menarik jika
seandainya ada warnanya maka jauh akan lebih menarik lagi. Gamabra-gambar yang
ada dalam sub materi masih hitam putih juga sehingga kurang jelas gamabarnya.
Tidak adanya rangkuman dalam satu babnya sehingga tampak kurang lengkap.
resensi buku Accuan dan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar dalam Kurikulum 2013
Rabu, 24 Juni 2015
Posted by Unknown
Selain untuk mengidentifikasi matriks singular, determinan juga dapat digunakan untuk membangun rumus dalam menentukan solusi dari suatu sistem persamaan linear. Sekarang mari kita bandingkan sistem umum
yang berukuran 2 × 2, dan sistem khusus yang juga berukuran 2 × 2
berikut ini. Untuk menuju suatu solusi yang memuat determinan, koefisien
dari x kita tuliskan sebagai a11 dan a21, sedangkan koefisien y kita tuliskan sebagai a12 dan a22.

Perhatikan bahwa jumlah dari suku-x di kedua sistem adalah nol. Penulisan solusi di sebelah kiri memang dibiarkan tidak sederhana agar kita dapat membandingkan pola yang dibangun untuk sistem umum yang terletak di sebelah kanannya. Selanjutnya kita akan menyelesaikannya untuk mendapatkan nilai y.

Di sebelah kiri kita menemukan y = –7/–7 = 1 dan dengan melakukan substitusi-balik kita mendapatkan x = 2. Tetapi yang lebih penting, di sebelah kanan kita mendapatkan suatu rumus untuk menentukan nilai y:

Apabila dari awal kita memilih untuk menyelesaikan x, maka kita akan mendapatkan

Perhatikan bahwa rumus-rumus tersebut akan terdefinisi jika a11a22 – a21a12 ≠ 0. Selain itu, penyebut dari solusi tersebut merupakan determinan dari matriks koefisien

Karena pembilangnya juga merupakan selisih dari perkalian, kita dapat menyelidiki kemungkinan bahwa nilai dalam pembilang tersebut juga dapat dituliskan sebagai determinan. Kita dapat menuliskan kembali pembilang untuk nilai x sebagai determinan dari matriks

yang apabila diperhatikan, matriks tersebut terbentuk dengan mengganti koefisien dari variabel-variabel x dengan suku-suku konstantanya.

Hal ini juga terjadi pada pembilang dari y, yang juga dapat diganti dengan determinan yang memiliki bentuk

atau suatu determinan dari matriks yang dibentuk dengan mengganti koefisien dari variabel-variabel y dengan suku-suku konstanta.

Apabila kita menggunakan notasi Dy untuk determinan tersebut, Dx untuk determinan dimana koefisien-koefisien x diganti dengan konstanta, dan D sebagai determinan dari matriks koefisien—solusi dari sistem yang diberikan dapat ditentukan dengan rumus di halaman berikutnya, yang disebut sebagai aturan Cramer.
UNTUK LEBIH JELASNYA SILAHKAN klik disini

Perhatikan bahwa jumlah dari suku-x di kedua sistem adalah nol. Penulisan solusi di sebelah kiri memang dibiarkan tidak sederhana agar kita dapat membandingkan pola yang dibangun untuk sistem umum yang terletak di sebelah kanannya. Selanjutnya kita akan menyelesaikannya untuk mendapatkan nilai y.

Di sebelah kiri kita menemukan y = –7/–7 = 1 dan dengan melakukan substitusi-balik kita mendapatkan x = 2. Tetapi yang lebih penting, di sebelah kanan kita mendapatkan suatu rumus untuk menentukan nilai y:

Apabila dari awal kita memilih untuk menyelesaikan x, maka kita akan mendapatkan

Perhatikan bahwa rumus-rumus tersebut akan terdefinisi jika a11a22 – a21a12 ≠ 0. Selain itu, penyebut dari solusi tersebut merupakan determinan dari matriks koefisien

Karena pembilangnya juga merupakan selisih dari perkalian, kita dapat menyelidiki kemungkinan bahwa nilai dalam pembilang tersebut juga dapat dituliskan sebagai determinan. Kita dapat menuliskan kembali pembilang untuk nilai x sebagai determinan dari matriks

yang apabila diperhatikan, matriks tersebut terbentuk dengan mengganti koefisien dari variabel-variabel x dengan suku-suku konstantanya.

Hal ini juga terjadi pada pembilang dari y, yang juga dapat diganti dengan determinan yang memiliki bentuk

atau suatu determinan dari matriks yang dibentuk dengan mengganti koefisien dari variabel-variabel y dengan suku-suku konstanta.

Apabila kita menggunakan notasi Dy untuk determinan tersebut, Dx untuk determinan dimana koefisien-koefisien x diganti dengan konstanta, dan D sebagai determinan dari matriks koefisien—solusi dari sistem yang diberikan dapat ditentukan dengan rumus di halaman berikutnya, yang disebut sebagai aturan Cramer.
UNTUK LEBIH JELASNYA SILAHKAN klik disini
MATERI MATEMATIKA KELAS 9 SMP/MTSn Bab 1 : Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar
1. Dua bangun datar yang sebangun
Kedua bangun di atas, ABCD dan KLMN adalah dua bangun yang sebangun, karena memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
2. Dua segi tiga yang sebangun
Segitiga ABC dan PQR adalah sebangun, karena memiliki sifat :
a. Perbandingan sisi yang sama besar bersesuaian sama besar, yaitu :
Jadi,
Perhatikan segitiga berikut !
Pada segitiga siku-siku dapat dibuat garis tinggi ke sisi miring, maka diperoleh rumus :
AB2 = BD x BC
AC2 = CD x CB
AD2 = BD x CD
Kongruenan Bangun
1. Dua bangun datar yang kongruen
Perhatikan dua bangun datar berikut !
KL = PQ
LM = QR
MN = RS
NK = SP
KLMN dan PQRS kongruen. Dua bangun dikatakan kongruen jika kedua bangun tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
2. Dua segitiga yang kongruen
Secara geometris dua segitiga konsruen adalah dua segitiga yang saling menutpi dengan tepat. Sifat dua segitiga kongruen :
a. Pasangan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut yang bersesuaian sama besar.
Syarat dua segitiga kongruen adalah sebagai berikut :
Tiga sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sisi, sisi)
AB = PQ (sisi)
AC = PR (sisi)
BC = QR (sisi)
Dua sisi dan satu sudut apit yang bersesuaian sama besar (sisi, sudut, sisi)
AB = PQ (sisi)
BC = QR (sisi)
c. Satu sisi api dan dua sudut bersesuaian sama besar (sudut, sisi, sudut)
![]() |
AC = RP (sisi)
Pada gambar di bawah diketahui AB = 6 cm dan BC. Tentukan
a. AC;
b. AD;
c. BD.
Jawab:
a. AC2 = AB2+BC2
= 62 + 82
= 36+64
= 100
AC = √100 = 10
b. AB2 = AD x AC
62 = AD x 10
36 = AD x l0
AD =36/10
= 3,6 cm
DC = l0 cm – 3,6cm
= 6,4 cm
c. BD2 = AD x DC
= 3,6 x 6,4
= 23,04
BD = √23,04 = 4,8 cm
berikut ini buku adalah materi matematika untuk siswa SMP kelas 8 kurikulum 2013
silahkan di unduh disini semoga menjadi referensi yang bermanfaat.
silahkan di unduh disini semoga menjadi referensi yang bermanfaat.
Prezi adalah sebuah perangkat lunak untuk presentasi berbasis internet (SaaS).
Selain untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan sebagai alat untuk
mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi menjadi
unggul karena program ini menggunakan en:Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna Prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi mereka.
Prezi digunakan sebagai alat untuk membuat presentasi dalam bentuk linier maupun non-linier, yaitu presentasi terstruktur sebagai contoh dari presentasi linier, atau presentasi berbentuk peta-pikiran (mind-map) sebagai contoh dari presentasi non-linier. Pada Prezi, teks, gambar, video, dan media presentasi lainnya ditempatkan di atas kanvas presentasi, dan dapat dikelompokkan dalam bingkai-bingkai yang telah disediakan. Pengguna kemudian menentukan ukuran relatif dan posisi antara semua obyek presentasi dan dapat mengitari serta menyorot obyek-obyek tersebut. Untuk membuat presentasi linier, pengguna dapat membangun jalur navigasi presentasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Prezi pada awalnya dikembangkan oleh arsitek Hungaria bernama Adam Somlai-Fischer sebagai alat visualisasi arsitektur. Misi yang dinyatakan oleh Prezi adalah untuk “membuat berbagi ide menjadi lebih menarik”, dan Prezi sengaja dibuat untuk menjadi alat untuk mengembangkan dan berbagi ide dalam bentuk visual yang bersifat naratif
CONTOH PREZI SILAHKAN klik disini
Prezi digunakan sebagai alat untuk membuat presentasi dalam bentuk linier maupun non-linier, yaitu presentasi terstruktur sebagai contoh dari presentasi linier, atau presentasi berbentuk peta-pikiran (mind-map) sebagai contoh dari presentasi non-linier. Pada Prezi, teks, gambar, video, dan media presentasi lainnya ditempatkan di atas kanvas presentasi, dan dapat dikelompokkan dalam bingkai-bingkai yang telah disediakan. Pengguna kemudian menentukan ukuran relatif dan posisi antara semua obyek presentasi dan dapat mengitari serta menyorot obyek-obyek tersebut. Untuk membuat presentasi linier, pengguna dapat membangun jalur navigasi presentasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Prezi pada awalnya dikembangkan oleh arsitek Hungaria bernama Adam Somlai-Fischer sebagai alat visualisasi arsitektur. Misi yang dinyatakan oleh Prezi adalah untuk “membuat berbagi ide menjadi lebih menarik”, dan Prezi sengaja dibuat untuk menjadi alat untuk mengembangkan dan berbagi ide dalam bentuk visual yang bersifat naratif
CONTOH PREZI SILAHKAN klik disini